Untuk
membuka jurnalnya dapat lihat disini..
Pada
jurnal diatas me-review menurut pandangan saya pribadi dengan judul jurnal “Hibriditas
budaya Indies dan Pengaruhnya Terhadap Gaya Desain Grafis Indonesia Kontemporer”
yang dibuat oleh Bedjo Riyanto, pada
jurnal tersebut membahas tentang bagaimana budaya indies menghasilkan
hibriditas gaya desain grafis yang mempunyai ciri khas dan mengapa gaya grafis
indies mampu bertahan dan mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan gaya desain
grafis Indonesia masa kini. Kehadiran bangsa belanda sebagai penguasa di pulau
jawa menyebabkan pertemuan dua kebudayaan yang jauh berbeda itu makin akrab,
kebudayaan eropa (Belanda) dan kebudayaan timur (Jawa) yang masing-masing di dukung
oleh teknik berbeda dan mempunyai struktur sosial yang berbeda pula, bercampur
makin mendalam dan erat. Akibat pertemuan kebudayaan tersebut kebudayaan bangsa
pribumi (Jawa) diperkaya dengan kebudayaan barat, lambat laun pengaruh tersebut
makin besar dan mempengaruhi berbagai bidang dan unsur kebudayaan seperti pada
desain grafis kontemporer. Kata indies sendiri berasal dari hindia belanda
yaitu satu sebutan bagi daerah jajahan kerajaan belanda yang secara geografis
yang meliputi kepulauan nusantara di hindia timur, kata indies sebenarnya lebih
diartikan sebagai sebutan pelecehan atau penghinaan pada tuan penjajah kulit
putih terhadap warga pribumi. Gaya desain grafis indies merupakan hibridasi
antara gaya desain modern barat yang di kembangkan oleh para seniman dan desain
grafis belanda dengan gaya visual seni tradisional pewayangan jawa yang
dianggap sebagai warisan adiluhung kebudayaan masyarakat jawa dimasa lampau
perpaduan itu membentuk sintesa gaya desain yang bersifat elektrik menjadi ciri
khas desain Indonesia dengan tingkat kualitas artistik yang menjadi rujukan dan
sumber inspirasi bagi para perancang desain grafis masa kini.
0 komentar:
Posting Komentar